CONTOH DESAIN RENCANA PENGEMBANGAN RUMAH TIPE 46 PADA LAHAN PERUMAHAN


-->
-->

Jangan takut berkreasi. Mari kita mandiri dalam membuat kreasi apapun yang positif bagi kemajuan bangsa.


denah awal rumah
klik gambar untuk memperbesar
 

Lokasi lahan klien : Bogor, Jawa Barat


Perumahan yang semakin menjamur saat ini banyak menawarkan pilihan desain, ragam bentuk dan tata ruang yang sangat bervariasi. Hal ini untuk menanggapi semakin ketatnya persaingan antarpengembang dalam bisnis properti. Juga tak lupa menawarkan cara pembayaran yang semakin mudah bagi konsumen, sebagai sisi keunggulan kepemilikan rumah di lahan perumahan.
Namun satu yang tak berubah adalah semakin mahalnya harga tanah, jasa dan bahan bangunan, terutama di lahan perumahan di daerah perkotaan. Yang tidak berubah juga adalah para pengembang yang semakin kencang mengejar efisiensi, target dan titik impas dalam bisnisnya, sehingga desain bangunan rumah yang dia bangun seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Sehingga para penghuni akhirnya harus repot melakukan penyesuaian untuk memenuhi fungsi aktivitas domestiknya.
Bahkan banyak sekali fungsi-fungsi yang tak terbangun atau salah peletakannya. Contohnya ada pada contoh denah salah satu perumahan kelas menengah di wilayah perkotaan dengan luas lantai terbangun 46 meter persegi, di atas tanah seluas 90 meter persegi di bawah ini. Contoh rumah ini dengan jelas menunjukkan tidak adanya ruang bagi dapur yang memadai. Yang disebut dapur biasanya adalah ruang sisa yang sempit dan nanggung, yang awalnya tidak jelas mau difungsikan untuk apa. Jadi ”terpaksa” dipaksakan menjadi dapur. Mungkin pengembang perumahan tidak mempertimbangkan bahwa walaupun berlari mengejar modernitas, namun secara sosial budaya, masyarakat kita secara tradisional masih memilih untuk memasak makanan sendiri. Apalagi jika seorang istri adalah ibu rumah tangga, maka dapur adalah hal yang tak boleh diabaikan. Apalagi pula jika tanggal tua, di mana kantong makin menipis, sedangkan jika membeli makan di luar harganya lumayan menguras kantong.
Hal lain yang sepele, namun mengganggu mata adalah letak kloset yang berada di sebelah kiri bak mandi. Mayoritas masyarakat Indonesia secara budaya masih menggunakan tangan kanan sebagai fungsi utama beraktivitas, seperti menulis, memasak, makan, memberi dan menerima, karena dianggap sopan dan beradab. Walaupun secara genetis banyak yang ”berbakat” menggunakan tangan kiri untuk beraktivitas, namun budaya memaksa untuk tetap menggunakan tangan kanan. Termasuk urusan memegang gayung air. Walaupun kloset sudah otomatis, namun pikiran tradisonal sebagian masyarakat kita yang lebih afdol menggunakan gayung haruslah dipertimbangkan. Maka seharusnya kloset diletakkan di sebelah kiri bak mandi, sehingga tangan kanan dapat digunakan untuk memegang gayung untuk mengambil air secara leluasa.
Kemudian hal yang mengganjal dari bangunan produk pengembang perumahan ini adalah letak pintu kamar mandi yang bersinggungan langsung dengan pintu kamar tidur depan. Sepertinya tidak ada masalah bukan? Namun jika kita hidup dan beraktivitas didalamnya, akan kita alami ganjalan itu. Ketika seseorang baru keluar dari kamar mandi, tiba-tiba ada orang pula yang keluar dari kamar tidur, maka dipastikan akan bersinggungan, atau parahnya bertubrukan. Kalau dengan keluarga sendiri sih, masih tak apa, tapi kalau bertubrukan dengan tamu yang sedang berkunjung ke rumah kita di depan kamar mandi? Oalah, alangkah hebohnya! Alangkah baiknya jika pintu kamar mandi diletakkan pada sisi kamar tidur sebelah belakangnya.
Menyadari bahwa penghuni kekurangan ruang, maka mau tak mau penghuni harus mengembangkan lahan lantai terpakainya di atas tanah yang ada untuk memenuhi kebutuhan ruang tadi.
Pada contoh denah awal di atas, penghuni membutuhkan tambahan luas lantai untuk mewadahi fungsi dapur dan ruang makan di belakang. Serta menambah sekat antara ruang keluarga dan ruang makan untuk meningkatkan kualitas privasi. Sekat itu dihubungkan dengan pintu geser model dua daun berkuping dengan kaca bening. Karena sebelumnya antara ruang tamu dengan taman belakang ”blong-blongan” alias tidak ada sekat pembatas sama sekali, sehingga udara malam yang tidak sehat bagi anak-anak, atau orang yang alergi udara dingin dan yang terkena sakit pernafasan, dengan leluasa masuk ke dalam. Belum lagi tampias air hujan yang terbawa angin yang akan membasahi sebagian ruang keluarga. Tentu tidak membuat nyaman.

Tampak depan dan belakang setelah dikembangkan
Denah setelah dikembangkan
Potongan A1-A2 setelah dikembangkan
Kemudian adalah penambahan teras di depan. Masyarakat Indonesia tinggal di negeri tropis yang panas lembab. Aktivitas pun sebagian dapat dilakukan di luar sepanjang hari, sepanjang tahun. Gangguan paling-paling hujan sangat lebat dan angin ribut, namun masih sangat terbatas kemungkinan terjadinya dan daya rusaknya. Untuk merayakan kehidupan di negeri tropis yang nyaman dan indah, aktivitas di luar bangunan utama menjadi sering dilakukan. Penempatan serambi atau teras atau emperan di depan rumah adalah hal yang biasa di Indonesia. Namun dengan dibatasi oleh peraturan pengembang perumahan secara kaku-formal oleh ketentuan luas bangunan sesuai tipe dan mengejar efisiensi itu, maka kebutuhan akan teras yang memadai pun tidak terpenuhi.
Teras walaupun dianggap sepele adalah ruang yang mewadahi aktivitas sosialisasi warga, di mana warga menyapa tetangganya di teras yang terbuka di depan rumah. Saling menunjukkan keramahan ekspresi wajah dan tubuh, serta kehalusan tutur kata dan keluhuran budi, yang menjadi perekat solidaritas antarwarga dan pelejit kemajuan masyarakat. Juga meningkatkan kemampuan EQ, sosialisasi, dan komunikasi yang akhir-akhir ini sering dipromosikan. Di teras inilah praktik berskala global berimplementasi lokal dilakukan. Dan ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat. Namun ini selalu luput dari perhatian pengembang yang tampaknya lebih mementingkan bisnisnya semata, bukan penghuni perumahan yang dibangunnya.
Selain itu teras adalah ruang perantara antara bagian luar rumah yang bersifat terbuka dan publik (jalan, halaman) dengan bagian dalam rumah yang lebih privat dan tertutup.
Maka dengan budi bijaksana, maka penghuni berinisiatif untuk turut pula menambah teras di depan rumah, karena menyadari pentingnya teras bagi sosialisasi dan komunikasi dengan tetangganya. Tidaklah luas, hanya menambah sekitar 1,8 kali 3 meter persegi, namun jika dikomparasikan dengan keuntungan dari nilai sosialisasi dan komunikasi? Tak terhingga!
Kemudian penghuni juga menambahkan ruang gudang di belakang ruang tidur utama untuk menyimpan benda-benda yang belum akan dipakai dalam waktu dekat, sehingga kerapian dan kebersihan di dalam rumah akan tetap terjaga.
Dengan menambah luas lantai terbangun, maka akan menambah beban bagi lingkungan hidup. Maka sebagai usaha menjaga keseimbangan lingkungan, dibuatlah sumur peresapan air hujan di beberapa titik di depan dan belakang rumah. Menanami pohon dan tumbuhan, serta menggunakan material perkerasan yang dapat tetap meresapkan air ke dalam tanah, seperti batu-batuan dan conblock.

Anda dapat menghubungi kami untuk konsultasi desain dan pelaksanaan pembangunan rumah tinggal, kantor, tempat usaha, ruko, gudang, workshop, fasilitas umum dan komersial. Kami akan membantu membuat desain Anda sesuai kebutuhan Anda. Kami dapat sekaligus melayani jasa perencanaan dan pelaksanaan bangunan Anda.
Kami bertempat di Jakarta Barat.

Hubungi kami:

Sdr. Basuki ( hp/sms/WA : 082310268089 ), atau email : primawastu.bangunrumah@gmail.com

Atau Anda dapat mengisi formulir pemesanan di bagian atas halaman situs blog ini.

Sertakan no. hp / telpon yang dapat dihubungi untuk mempermudah komunikasi & konsultasi. Kami akan segera merespon dan melayani permintaan atau pesanan Anda.


--> -->
Perhatian : Gambar-gambar ide desain bangunan yang disajikan ini BUKAN GAMBAR KERJA yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan. Jika anda tertarik atau terinspirasi dengan ide yang disajikan ini, silakan menghubungi kami untuk mendapatkan gambar kerja, gambar 3 dimensi & perhitungan anggaran biaya. Kami membantu untuk mewujudkan bangunan Anda tidak saja bagus/indah, tapi juga berkualitas dalam tata ruang, kekuatan bangunan, keamanan dan kenyamanan saat dihuni, serta sesuai dengan anggaran yang tersedia.


 

-->

Komentar

  1. Terima kasih atas infonya....
    Blog yang bagus... Banyak artikel yang bermanfaat....

    BalasHapus

Posting Komentar

contact us on whatsapp

contact us on whatsapp

follow our social media

Postingan Populer