Don't Worry, be Happy

Rasa khawatir disebabkan perubahan di luar lebih cepat daripada perubahan di dalam diri kita. Kebahagiaan adalah sebuah keputusan. Sebuah keputusan pula jika kita tidak mengjinkan kekhawatiran mendatangi kita.

Orang yang tumbuh adalah orang yang kemampuannya selalu menempel ketat untuk di belakang keharusan, dalam rangka supaya dapat melakukan/ menyelesaikan keharusan. Maka sesuaikan dan berevolusilah dalam mengembangkan kemampuan. Kekhawatiran harus selalu ada, bahkan diperlukan supaya kita selalu terpacu untuk berkembang.

Orang yang tidak tumbuh adalah orang yang memilih untuk selalu menjaga kemampuannya jauh berada keharusan yang layak menjadi tanggung jawabnya. Hanya memilih melakukan yang mudah-mudah saja. Maka pergaulannya juga dengan orang-orang yang tanggung jawabnya mudah-mudah pula.

Jika ada keharusan yang layak untuk dikerjakan yang membawa manfaat bagi banyak orang dengan menambah kemampuan, maka kerjakan dan belajarlah untuk menambah kemampuan. Jika keharusan tak mungkin dikerjakan karena jauh di atas kemapuan, dan melampaui jangkauan pertumbuhan dan kemampuan belajar kita, janganlah khawatir, karena kekhawatiran pun tak akan menyelesaikan masalah.

Masalah adalah stopping sekaligus starting point. Masalah dapat disikapi sebagai perbaikan dan melakukan kebiasaan-kebiasaan baru yang melebihkan sesama. Atau disikapi sebaliknya, yaitu menjadi tertutup terhadap pembaruan dan tidak melakukan perbaikan.

Banyak yang menganggap setelah melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman. Itu perlu diubah : setelah kesalahan akan mendapatkan hadiah, yaitu : menyadari kesalahan dan segera melakukan perbaikan.

Rejeki bukanlah soal statistik. Rejeki adalah soal pribadi, maka selalu berdoalah pada Tuhan Sang Sumber Rejeki.

Setiap malam banyak yang dilemparkan ke langit, yaitu keluhan, melemparkan kesalahan, sampai ungkapan ketidaksenangan. Tuhan hanya diingat kalau sedang terdesak saja. Berdoalah dengan tulus ikhlas. Jika Tuhan berpihak pada kita, tak ada yang tak mungkin.

Tak usah khawatir menjadi stres atau tertekan oleh keadaan. Anda tahu per atau pegas? Pegas hanya punya potensi dan kekuatan jika ia ditekan. Maka bertindaklah. Tetapkan target pada setiap kurun waktu hidup Anda. Karena hidup tak bisa menunggu. Tetapkan target untuk meningkatkan jumlah sesama yang diuntungkan oleh apa yang kita lakukan. Maka, janganlah menjadi stres karena kekurangan materi kita. Namun stresslah karena tak bisa melebihkan orang lain melalui pelayanan/ pekerjaan kita.

Belajarlah lebih banyak dari kesalahan. Kegagalan pada upaya yang pertama haruslah disyukuri, karena bisa belajar dari kesalahannya. Sehingga pada upaya keempat kelima, kita bisa memperoleh hasil. Pada upaya keenam ketujuh akan berkembang. Jangan menggampangkan dan menyepelekan proses perbaikannya dan perkembangannya.

Bersyukurlah karena ada orang yang marah pada kita. Orang yang marah akan memberitahukan kesalahan-kesalahan kita. Kasih sayang orang lain pun akan menjadi buruk jika kita menggampangkannya. Menggampangkan kasih, perhatian, sumbangan, dan kepedulian mereka.

Khawatirkan hal yang bisa dikerjakan tapi tidak dikerjakan. Janganlah khawatir pada apa yang tidak bisa dikerjakan, sehingga energi terkuras untuk khawatir dan memubazirkan potensi kekuatan kita. Akhir dari segala upaya kita adalah awal dari campur tangan Tuhan.

Ada tugas pemimpin yang sangat penting. Pertama adalah meneladankan hal atau tindakan yang baik. Kedua berwenang untuk menganjurkan. Ketiga berwenang untuk mengharuskan setelah anjurannya terbukti berhasil baik. Tugas pemimpin utama yang tidak dapat didelegasikan adalah membnuat keputusan.

Kekhawatiran dapat dihilangkan dengan kesegeraan tindakan. Cepatlah bertindak, lakukan, tidak perlu analisa bertele-tele. Tidak perlu menunggu sampai fakta-fakta terkumpul semua dulu, atau sampai mengetahui segala fakta. Yang menjadi pegangan untuk segera bertindak adalah fakta bahwa tindakan kita akan berdampak baik untuk melebihkan bagi sesama. Belajarlah sambil melakukan. Cepat bertindak, maka kemungkinan akan cepat melakukan kesalahan, maka cepat pula bisa dilakukan perbaikan.

Jika kita sudah tahu apa yang harus dilakukan, tapi merasa tak berdaya untuk bertindak, maka kita harus mendorong diri untuk percaya bahwa Tuhan sayang dengan kita. Tuhan memaklumi dan memaklumi kesalahan kita. Bahkan membantu kita untuk memperbaiki kesalahan. Tuhan sangat sayang pada orang yang tak mampu melakukan tapi mau melakukan. Orang yang cerdas secara alami sejak lahir tidak bisa mengalahkan orang yang pandai karena belajar untuk mengembangkan kecerdasan alaminya. Orang yang cerdas alami dan pandai belajar akan kalah oleh orang yang bijak karena unggul dalam pengalaman.

Jangan sampai membuat hutang keputusan, karena tidak membuat keputusan atau tidak melaksanakan dan menyelesaikan keputusan yang telah diambilnya. Sulitnya membuat keputusan bisa jadi karena kita belum mengikhlaskan diri kita menjadi orang baik. Putuskanlah keputusan yang sudah waktunya diputuskan. Masalah muncul karena ditundanya pengambilan, pelaksanaan dan penyelesaikan keputusan.

Kita sebagai manusia bernurani harus turut serta bertanggung jawab pada orang yang lambat hidupnya karena apa yang dikhawtirkannya. Karena kita mengkhawatirkan apa yang mereka khawatirkan itu akan semakin melambatkan hidupnya. Ingatkan dan bimbinglah.

Kita tidak bisa memilih perasaan kita setiap saat, tapi kita selalu bisa memilih sikap terbaik dalam apa pun kondisi perasaan kita, lalu perhatikan apa yang terjadi.


Ditulis kembali dari acara Mario Teguh Golden Ways, Metro TV, 16 November 2008

.

Komentar

contact us on whatsapp

contact us on whatsapp

follow our social media

Postingan Populer