Kemenangan Barack Obama: Kemenangan Etika, Keadilan dan Obyektivitas dalam Demokrasi




Banyak pihak yang mengatakan bahwa Barack Obama tidaklah terlalu dikenal luas pada dua tahun lalu. Dia ”hanya” dikenal sebagai salah seorang anggota Senat Amerika Serikat mewakili negara bagiannya Illinois.

Namun ketika pemerintahan Presiden George W. Bush periode kedua telah berjalan separuhnya, ia mulai muncul menyuarakan gejala kemerosotan perekonomian AS yang terbukti terjun bebas saat ini, menyuarakan kemubaziran dan pemborosan dalam invasi ke Iraq dan Afghanistan, dan semakin besarnya utang AS. Siapa sangka, negara sekaya AS, ternyata punya utang beberapa kali lipat negara kita.

Dengan ditempa jalan hidupnya yang berpindah tempat, termasuk ke Jakarta, Indonesia, mengikuti ayah tirinya yang asli orang Purworejo, selama sekitar lima tahun, ditambah kepekaan dan kecakapan komunikasinya, membuatnya matang dalam berpolitik dan memimpin.

Didukung dengan sistem berdemokrasi yang matang, rakyat yang telah berpengalaman dan dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi, membuat segalanya menjadi mungkin, yaitu memungkinkan zaman untuk memanggil pemimpin terbaiknya untuk mengubah situasi, menuju perbaikan dan kemajuan. Nah, Obama adalah hasil panggilan alam sekaligus zaman. Campuran dari dua ras, berayah negro, beribu bule, membuatnya berdiri di semua pihak, dan karenanya dapat diterima oleh semua pihak pencapaian suara dalam pemilu mencerminkan hal ini. Zaman yang sedang sulit ekonominya seperti sekarang, serta menuntut perdamaian, dan mengharapkan berfokus pada prioritas perbaikan dalam negeri AS, membuatnya klop dengan isi kepala sebagian besar rakyatnya.

Kapan ya negara kita bisa seperti di Amerika. Paling tidak, secara sadar memilih calon Presiden kualitas terbaik dan jujur biarpun dia bukan orang Jawa, misalnya. Kalau Pak BJ Habibie, dulu itu kan karena ketiban tanggung jawab dari mbah Harto, jadi mau gak mau harus mau jadi Presiden. Lagian waktu itu bukan berdasarkan pilihan rakyat. Eh, tapi Pak Habibie juga separuh Jawa lho, bukan murni orang Bugis. Ibunya orang Jawa, tepatnya Purworejo juga. Ibu Megawati juga, ayahnya, yaitu Bung Karno juga campuran Jawa-Bali, sedangkan ibunya orang Bengkulu.

Selamat buat Bung Barack Obama. Anak Menteng jadi Presiden Amrik. Minum air Jakarte ternyate bise berkhasiat buat ngejadiin Presiden lho.

Komentar

contact us on whatsapp

contact us on whatsapp

follow our social media

Postingan Populer