Refleksi 63 tahun Kemerdekaan : Kondisi Lumpur Lapindo Terkini
Foto Lumpur Lapindo Porong Sidoarjo, 12 Juli 2008
Seiring hingar bingar persiapan kemeriahan menyambut peringatan kemerdekaan negara kita yang ke-63, ada baiknya kita sedikit menundukkan jiwa dan kepala kita, merasakan penderitaaan para korban lumpur Lapindo yang tak kunjung terentaskan dan tertuntaskan. Inilah pelajaran berharga bagi bangsa kita, supaya kita tak lagi mengulangi kesalahan orang kuat dan berkuasa saat ini yang bisa mempermainkan dan mengendalikan hukum dan keadilan menurut selera mereka. Segala permainan dan dagelan yang tak lucu yang menyelamatkan muka si pembuat onar yang kuat dan berkuasa tak akan menyurutkan semburan lumpur dan penderitaan korban baik fisik maupun moral.
Ternyata penyakit kanker moral bangsa kita masih parah (atau tambah parah?) dengan mengatasnamakan/menyalahgunakan reformasi. Dengan demikian, kendalikan pikiran dan nurani kita untuk menentukan masih adakah yang layak memimpin bangsa kita ke depan?
Dan, apakah 63 tahun kemerdekaan negara kita, sudah mencerminkan kemerdekaan rakyat yang paling melarat, tertindas dan tak berdaya? Dan menjadi refleksi diri kita, apakah pikiran, keputusan dan tindakan kita malah setali tiga uang dengan penjajah atau pemimpin masa lalu yang dulu kita benci, kita tentang dan kita lawan? Apakah kita hanya menjadi pelaku utama yang memberi andil berputarnya lingkaran setan kesengsaraan bangsa?
foto-foto diambil dan menjadi koleksi pribadi oleh penulis
Kepala yang tidak mempunyai fikiran sama halnya dengan sesebuah benteng yang tidak dibela -Napoleon Bonaparte
Terima kasih sudah mengunjungi halaman ini. Silakan membuka posting artikel lain di blog ini (silakan klik posting lama, halaman muka atau posting baru di bawah tulisan ini) untuk menjelajahi wilayah lain Nusantara, menyelami pemikiran dan mengenali permasalahan, supaya kita menjadi bagian dari solusi bagi bangsa ini.
Kontes Blogging HUT RI ke 63 by Rystiono.
Komentar
Posting Komentar