SOS ! KERUSAKAN HUTAN KALIMANTAN BARAT

Halo Saudara! Selamat datang di blog Mannusantara!



gambar foto udara Kalimantan Barat
(klik gambar untuk memperbesar / click picture to enlarge)

Wilayah Provinsi Kalimantan Barat mempunyai luas 120.000 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk hanya empat juta jiwa lebih sedikit. Dengan luas wilayah sedemikian, Kalbar menempati posisi keempat provinsi dengan wilayah terluas di Indonesia setelah Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Sebagai perbandingan, luas wilayah Kalbar adalah lebih dari tiga kali luas provinsi Jawa Barat, dengan penduduk sepersepuluhnya.

Dengan luas wilayah mencapai sekitar 7,5% dari seluruh wilayah Indonesia, Kalbar adalah salah satu provinsi dengan wilayah hutan tropis yang luas dengan segala kekayaan alamnya. Luas hutan di Kalbar lebih dari 9 juta hektar, yang berarti mencapai tiga perempat dari luas wilayah daratan Kalbar. Terdiri dari hutan yang dilindungi, maupun dimanfaatkan. Kalbar juga tercatat mempunyai empat kawasan taman nasional, yaitu TN Bukit Baka-Raya, Betung Kerihun, Danau Sentarum, dan Gunung Palung.

Namun demikian Kalbar mempunyai masalah yang besar terutama masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup, terutama hutan, yang berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan rakyatnya. Dan dari gambar foto udara yang disertakan, tampak tutupan hutan hanya tersisa di beberapa wilayah saja. Maka angka-angka laporan luas hutan yang dipublikasikan oleh pihak pemerintah sangat dikhawatirkan tidak sesuai dengan kenyataan.

Seperti kita ketahui, sebagian masyarakat Kalbar, menggantungkan aktivitas transportasinya pada jalur sungai. Jika lingkungan hutan Kalbar semakin hancur, maka akan menurunkan debit air sungainya, terutama pada musim kemarau. Sungai dan hutan adalah sumber penghidupan dan kesejahteraan rakyat Kalbar. Dan kondisi lingkungan hidup akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Lingkungan hidup Kalbar saat ini dalam kondisi kritis. Dan ini menjadi tantangan tersendiri, karena banyaknya illegal logging yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik pihak yang mempunyai ijin resmi penebangan, namun melanggar, serta pihak aparat berwajib dan pemerintah setempat yang ternyata mempunyai bisnis illegal dengan mencuri kayu. Dan rakyat setempat yang masih miskin dan kurang memperoleh pendidikan dijadikan alat sekaligus tameng dan kambing hitam, yang dimanfatkan dan diperas kondisi dan dan tenaganya demi kelicikan para cukong kayu.

Dengan dibayar dengan upah tertentu, masyarakat pedalaman Kalimantan akhirnya menjadi korban kejahatan, dan kondisi ini semakin menyengsarakan kehidupan mereka, yang memang sudah miskin sebelumnya.

Diperlukan komitmen semua pihak untuk membebaskan Kalbar dari kemiskinan akut dan berlanjut, kerusakan lingkungan yang semakin parah, dan ancaman bencana akibat kerakusan dan kecerobohan segelintir orang.




Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. (Abu Bakar Sibli)


silakan memberi komentar atas tulisan ini / please give a comment about the topic above

Terima kasih sudah mengunjungi halaman ini. Silakan membuka posting artikel lain di blog ini (silakan klik posting lama, halaman muka atau posting baru di bawah tulisan ini) untuk menjelajahi wilayah lain Nusantara, menyelami pemikiran dan mengenali permasalahan, supaya kita menjadi bagian dari solusi bagi bangsa ini.

Komentar

  1. Keren bgt tuch,selamatkan hutan kalimantan,biar bumu khatulistiwa tetap lestari,ganyang para penebang liar maupun perusahaan hph yg membabat hutan tampa memperhatikan kelestarian lingkungan hutan.pembabat hutan lebih parah dari monyet coi.
    cqcell.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

contact us on whatsapp

contact us on whatsapp

follow our social media

Postingan Populer