WHAT MAKES A GOOD URBAN STREET ?
(Ir. Ridwan Kamil, melihat contoh Market Street (pusat kota) San Fransisco, California, USA)
- Jalan di dalam kota itu haruslah MEMORABLE (mudah diingat)
Budaya berkotanya sudah lama dan mengakar pada masyarakatnya. Maka konsep urban design sudah mengalami eksperimen seiring berjalannya waktu yang menghasilkan desain jalan yang menarik.
- Good urban street should be CAREFULLY DESIGNED, no only planned
Tidak bisa hanya direncanakan dengan standar PU saja!
Kota itu hadir untuk warganya, bukan untuk mobil, motor, atau mesin-mesin.
Gedung-gedung yang berderet dan pohon-pohon yang berjajar membuat skala jalan yang intim dan teduh.
- Koridor jalan harus MAMPU MENGUNDANG WARGANYA UNTUK BERSOSIALISASI.
MANUSIALAH YANG SESUNGGUHNYA MENGUASAI JALAN. Ditunjang oleh moda angkutan umum : bus, taksi, subway, trem, dll.
- Good Urban Street is STRUCTURED BY THE BALANCE PROPORTION OF LINEAR ROAD SPACE AND STATIC SPACE ( such as plaza, park).
Perilaku lahir dari kebiasaan diri karena urban culturenya sudah berlangsung lama. Maka apresiasi dan perilaku warga di jalan sudah baik.
Mempertemukan culture (budaya dan kebiasaan manusia setempat) dengan desain yang ditawarkan.
Mengutamakan dan mempertimbangkan kultur dulu baru desain kemudian ditawarkan dan diterapkan.
Desian bisa jadi pisau bermata dua : mengakomodasikan perilaku khas warga kota, dan ada design intention untuk memperbaiki perilaku-perilaku yang tidak baik dari warga kota.
Kultur keseharian masyarakat kota mengkristal, lalu menjadi identitas kota.
Domain (wilayah). Arsitek juga harus memahami kultur setempat, temapt ia mendesain. Karena tanpa observasi, kita hanya akan terjebak ke dalam asumsi (perkiraan) yang tidak berdasar. Jadi, arsitek harus paham kultur.
Paradigmanya : di mana jika kultur yang khas diakomodasikan oleh desain yang baik, maka RUANG JALAN AKAN MENJADI HALAMAN BERMAIN BAGI WARGA KOTANYA.
Planning (rencana) : 2 dimensi
Design (rancang) : 3 dimensi
Desain jalan adalah langkah awal mendesain sebuah kota!
- Rancangan koridor jalan harus diakhiri dengan membuat jalan menjadi livable (hidup), di mana semua merasa betah dan aman.
GOOD URBAN STREET SHOULD BE CREATED AS A LIVABLE PLACE NOT “SOULLES” PLACE!
Soulles space itu terjadi jika koridor jalan hanya dimaknai sebagai ruang engineering, untuk aliran kendaraan bermotor semata, DENGAN MENGACUHKAN RUANG-RUANG SOSIAL WARGA KOTA. Ini sering terjadi pada rancangan kota-kota baru.
Perhatikan faktor-faktor : kondisi teknis, kultur pemakai, ada misi (tujuan) / design statement.
- GOOD URBAN STREET SHOULD BE DEDICATED AS DEMOCRATIC SPACE. A PLACE FOR EVERYONE!
Tidak demokratis berarti fasis dan feodal. Ada pembedaan, ada pemaksaan kekuasaan atas ruang yang seharusnya untuk publik (privatisasi ruang publik).
Ekonomi : hak beraktivitas ekonomi untuk smeua orang, termasuk pedagang kaki lima.
Politik : hak untuk menjadikan ruang kota tempat mengeluarkan pendapat dengan bebas.
- GOOD URBAN STREET SHOULD BE WELL FUNCTION, BOTH AS ‘ENGINEERING’ SPACE, AND AS WELL AS AN ‘SOCIAL’ SPACE.
Koridor jalan bisa menampung aliran kendaraan tanpa melupakan bahwa koridor adalah tempat BERSOSIALISASI!
- GOOD URBAN STREET SHOULD BE DESIGNED WITH AMPLE URBAN LANDSCAPE.
Salah satu faktor yang membuat skala jalan menjadi anthropometris.
Menyediakan koridor jalan sebagai tempat yang teduh, tidak hanya dnegan pohon, tapi juga dengan plaza-plaza kecil, dan halaman gedung.
- GOOD URBAN STREET SHOULD PROPORTIONALLY ACCOMMODATE ALL MEANS OF TRANPORTATION TO MOVING ABOUT.
- GOOD URBAN STREET SHOULD PRIORITIZE PUBLIC TRANSPORTATION OVER PRIVATE ONE.
- GOOD URBAN STREET USSUALLY DEFINED BY CONTINUOUS BUILDING STREET WALL WHERE PEOPLE CAN SEE, TOUCH, SMELL DAN EXPERIENCE THE TEXTURE OF BUILDINGS.
- GOOD URBAN STREET USSUALLY LIMITS DIRECT VEHICLE DROP OFF AND PUTS VEHICLE ENTANCE ON THE SIDE STREET IN ORDER TO MAKE STREET AS PLEASANT AND UNINTERRUPTED URBAN CORRIDOR FOR PEDESTRIANS.
- GOOD URBAN STREET SHOULD BE TREATED AS A STAGE TO LEARN URBAN HISTORY WHERE PRESERVE BUILDING ARE MIXED WITH THE NEWER MODERN ONES.
- GOOD URBAN STREET SHOULD BE DESIGNED TO OPTIMIZE ITS POTENTIAL AESTHETIC VISTAS.
- GOOD URBAN STREET SHOULD PROVIDE ALL KIND OF PUBLIC AMENETIES AND STREET FURNITURE, such as : telephone, tangga, rambu, lampu, tempat duduk, halte, pot taman, dll.
- GOOD URBAN STREET SHOULD ALSO PROVIDE ALL STREET AMENETIES FOR DIFFABLE (DIFFERENT ABILITY) PEOPLE.
Untuk orang cacat, akses jalan disesuaikan.
- GOOD URBAN STREET CAN BE DESIGNED AS A STAGE WHERE CREATIVITY MEETS FUNCTIONALLY.
Contohnya tembok yang bertekstur karena diberi kreativitas seni.
Komentar
Posting Komentar